Purwakarta – Dua unit alat berat dikerahkan untuk membongkar sejumlah warung liar yang berdiri di lahan milik Perhutani. Dalam kegiatan bongkaran tersebut, total ada sekitar 25 warung yang diratakan dengan tanah karena mayoritas terbukti memperjual-belikan minuman keras.
Perlu diketahui bahwa sejak awal tahun ini, sejumlah warga di Purwakarta tewas dan kritis setelah menenggak minuman keras (miras) jenis ciu. Rata-rata korbannya adalah warga berusia produktif alias pemuda.
Hal tersebut mendorong anggota DPR RI Dedi Mulyadi terus mendampingi aparat untuk melakukan operasi pemberantasan miras belakangan ini. Bahkan dari hasil operasi tersebut, sejumlah pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.
“Kami nyatakan perang terhadap miras. Karena selama ini sudah banyak warga Purwakarta yang menjadi korban akibat meminum miras ciu,” kata Dedi Mulyadi, Selasa 22 Maret 2022.
Menurut Dedi, sedikitnya enam korban tewas pada tahun ini.
“Enam orang itu empat di Sukatani dan dua di Cipaisan. Semuanya karena ciu. Belum lagi yang kritis dilarikan ke rumah sakit, banyak,” ujarnya.
Bongkaran warung liar tersebut berawal saat Dedi Mulyadi yang baru pulang memimpin rapat di DPR, mendapat laporan bahwa masih banyaknya warung di wilayah Cigangsa, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta yang menjual berbagai jenis miras.
Saat didatangi, benar saja sejumlah warung di tempat tersebut menjual miras salah satunya jenis ciu.
Tidak hanya itu, dipastikan warung-warung yang berdiri di atas lahan Perhutani tersebut ilegal karena tidak mengantongi izin.
Setelah dilakukan koordinasi, Dedi Mulyadi bersama sejumlah aparat dari Satpol PP, TNI dan Polri kembali datang ke lokasi untuk melakukan pembongkaran.
(can/pwk)