Famz News – Stroke adalah kondisi gangguan aliran darah pada otak. Faktor risiko termasuk kesehatan tubuh, gaya hidup, dan penyakit bawaan.
Menurut penelitian Neurology, insomnia dapat meningkatkan risiko stroke, terutama pada usia di bawah 50 tahun.
Studi ini menggunakan data dari The Health and Retirement Study (2002-2022). Peserta dengan gejala insomnia dikategorikan menjadi sembilan kelompok, dengan setiap gejala baru meningkatkan risiko stroke sebesar 7 persen.
Orang dengan lima hingga enam gejala insomnia memiliki risiko 51 persen lebih tinggi mengalami stroke. Hubungan antara insomnia dan stroke dipengaruhi oleh penyakit seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan depresi.
Kesadaran dan pengelolaan insomnia dapat membantu mencegah stroke. Risiko ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan membutuhkan penanganan.
Menurut dr. Wendemi Sawadogo, mengatasi insomnia penting untuk mengurangi risiko stroke dan mencegah masalah kesehatan lainnya.