Famz News – Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) Waryono Abdul Ghafur mengungkapkan, zakat merupakan salah satu instrument yang dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.
Hal itu disampaikan Waryono dalam keterangannya, dikutip dari Antara, pada Selasa 10 September 2024, yang mengatakan, bahwa zakat berhasil mengentaskan 577.138 jiwa dari kemiskinan, dengan 321.757 jiwa yang berasal dari zona miskin ekstrem pada 2023.
“Ini menunjukkan tren positif bahwa zakat dapat menjadi salah satu solusi efektif untuk mengatasi kemiskinan,” kata Waryono.
Waryono menjelaskan, terdapat sejumlah tantangan jangka panjang yang masih harus dihadapi oleh para mustahik, dimana sebagian besar bantuan zakat saat ini masih bersifat konsumtif, dimana program bantuan lebih difokuskan pada kemanusiaan dan kesehatan.
Ia menekankan upaya lebih dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi zakat sebagai pendorong ekonomi produktif.
Salah satunya, yakni dengan kolaborasi lintas sektor antara Kemenag, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, dan sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Indonesia.
Waryono mengungkapkan, Salah satu program unggulannya adalah Kampung Zakat, yang merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan mustahik melalui pemberdayaan ekonomi, dan mencakup berbagai sektor termasuk kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.
“Melalui Program Kampung Zakat, kami mengedepankan prinsip gotong royong dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pengelola zakat. Kami ingin memastikan bahwa zakat yang dikelola tidak hanya sekadar bantuan, tetapi benar-benar mengangkat taraf hidup masyarakat secara holistik,” kata Waryono.
Pada tahun 2024 ini, terdapat 206 KUA di Indonesia yang terlibat dalam program ini, dengan fokus pada penguatan literasi zakat dan wakaf. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus berkembang untuk memberikan dampak yang lebih luas dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.