Indramayu – Masjid Kuno Bondan di Jalan Sapuangin, Blok Sapuangin, Desa Bondan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu yang berusai lebih dari 600 tahun, bakal segera direvitalisasi.
Dana yang disiapkan untuk revitalisasi masjid kuno tersebut mencapai Rp1 Miliar.
Koordinator Cagar Budaya dan Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu Suparto Agustinus mengatakan, Masjid Bondan yang dibangun pada 414, merupakan salah satu saksi sejarah masuknya agama Islam di Indramayu.
Dilihat dari latar sejarah dan kondisinya saat ini membutuhkan pembaruan, ujar Suparto Agustinus, Pemkab Indramayu memutuskan untuk melakukan revitalisasi.
“Pelaksanaan revitalisasi akan dilakukan pada 2023,” kata Suparto Agustinus, Selasa 05 Juli 2022.
Suparto Agustinus menyatakan, revitalisasi Masjid Kuno Bondan merupakan usulan dari masyarakat setempat melalui Musrenbang Kecamatan Sukagumiwang. Pemerintah daerah hanya sebatas fasilitator.
Anggaran Rp1 miliar untuk mendanai pelaksanaan revitalisasi itu dalam bentuk dana hibah.
Masyarakat ingin mengembalikan bangunan Masjid Bondan seperti aslinya agar dapat dilestarikan dan menjadi tempat wisata religi.
“Dinas hanya memberikan anggaran dalam bentuk dana hibah sebab tidak mempunyai kewenangan untuk mengelola dana tersebut. Jadi pelaksanaan (revitalisasi) kami kembalikan lagi kepada masyarakat,” ujar Suparto Agustinus.
Diketahui, Masjid Kuno Bondan masuk sebagai salah satu cagar budaya nasional yang dijaga dan dirawat oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten. Keaslian dan bentuk bangunan masjid itu tetap dilestarikan hingga sekarang.
Sebelum Kabupaten Indramayu dan Cirebon berdiri, masjid ini telah ada sebagai tempat syiar Islam. Walau secara umum bangunan masjid terlihat masih kokoh, namun bagian atap masjid dari serat kayu mulai lapuk.
Pantauan di lokasi, tampak tidak sedikit serat kayu yang digunakan sebagai atap masjid itu ditambal menggunakan seng. Tujuannya agar tidak terjadi kebocoran saat turun hujan, termasuk untuk menghalau sinar matahari yang menyorot masuk ke dalam bangunan masjid.
Selain melakukan renovasi terhadap atap masjid, ujar Mistara, BPCB Banten juga berencana melakukan rekontruksi bangunan masjid yang terbuat dari tembok untuk dikembalikan ke bentuk asli menggunakan material kayu.
Untuk diketahui, Masjid Kuno Bondan dikaitkan dengan Syech Datul Kahfi menyebarkan Islam di wilayah Indramayu. Semula penduduk Bondan memeluk agama lain.
Dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, setelah Syech Datul Kahfi mengalahkan pimpinan agama di kawasan itu, akhirnya warga berbondong-bondong memeluk agama Islam. Lantaran banyak warga yang memeluk Islam, Syekh Datul Kahfi mendirikan sebuah masjid sebagai tempat untuk sholat berjamaah dan kegiatan keagamaan lainnya, seperti mengaji Alquran.
Akhirnya, pada 1414 Masehi, disepakati untuk mendirikan sebuah masjid yang letaknya tidak jauh dari Sungai Cimanuk di Desa Bondan Barat. Konon, pembangunan masjid tersebut dapat diselesaikan dalam waktu 1 malam.
Keesokan harinya, Syekh Datul Kahfi membuat bedug dari kayu Sidaguri yang bila ditabuh bisa terdengar sampai Cirebon. Sampai sekarang masjid tersebut dinamai “Masjid Darus Sajidin Bondan” (Masjid Kuno Bondan) dan masih difungsikan. Namun sayang, bedug Sidaguri telah hilang.
(can/idm)